Kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Mappi, Kapolres Mappi, Wakapolres Mappi, Ketua Dewan Adat Daerah (DAD), Bagian Hukum Setda Mappi, Kepala Distrik Obaa, Kasubbid Kelembagaan Partai Politik Kesbangpol Kab. Mappi, Para Kabag Res Mappi, Para Kasat Res Mappi, Danramil Obaa, Ketua KNPI Kab. Mappi, Ketua PHDI Kab. Mappi, Pastor Kevikepan Kepi, dan Ketua Klasis GKI.

Wakil Bupati Mappi Ir. H. Jaya Ibnu Su’ud, S.T. dalam sambutannya menyampaikan bahwa dampak miras bagi kehidupan sangatlah kita rasakan, seperti dampak buruk bagi kesehatan manusia yang merupakan salah satu konflik permasalahan yang timbul akibat konsumsi miras. Diperlukan tugas dan tanggung jawab kita untuk melakukan pembinaan yang baik kepada masyarakat sehingga dapat membangun sifat pribadi yang baik pula.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga situasi daerah yang aman dari pengaruh miras”, ujarnya.

Dengan situasi keamanan yang kondusif dapat memberikan rasa nyaman bagi masyarakat, baik dalam melakukan ibadah keagamaan maupun aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa adanya gangguan keamanan, khususnya terhadap stabilitas Kamtibmas menjelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

Ditegaskan oleh Ketua Klasis GKI Pdt. Hengki Wonatorey, bahwa diperlukan sinergi dengan pihak keamanan dan Pemerintah Daerah untuk menciptakan situasi yang aman dan damai.

Maraknya peredaran miras di Kabupaten Mappi tak terlepas dari proses distribusi miras yang masuk dari daerah lain dengan akses pelabuhan laut maupun udara. Untuk itu, keterkaitan semua pihak mulai dari Pemda, unsur keamanan dan stake holder, Tokoh Adat, serta Tokoh Masyarakat untuk bersama-sama memberantas peredaran miras guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Mappi.

“Rekomendasi dan saran dari semua pihak sangatlah penting dalam giat FGD ini agar kita dapat menghasilkan suatu kesimpulan dalam penanganan miras”, tambah Wakil Bupati.

Mengakhiri sambutannya, Ir. H. Jaya Ibnu Su’ud, S.T.  tak lupa mengingatkan agar selalu tetap mematuhi protokol kesehatan guna pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Mappi.